Kegiatan pemberdayaan ini merupakan kerjasama antara Grup Riset P4GKM dengan Grup Riset Sosial Ekonomi Peternakan yang dilaksanakan oleh tim pengabdian antara lain Prof. Suwarto, Aqni Hanifa, SPt., MSi, drh. Endang Tri Rahayu dibantu oleh Shanti Emawati, SPt., MP, Dr. Winny Swastike, Ayu Intan Sari, SPt., MSc serta mahasiswa-mahasiswa Prodi Peternakan. Kegiatan ini bersumber dari dana Kemenristek/BRIN dengan skim Program Kemitraan Masyarakat tahun anggaran 2021. Latar belakang kegiatan ini adalah

Pandemi Covid-19 di Kabupaten Wonogiri berdampak krisis pada berbagai sektor, dari kesehatan hingga ekonomi. Total karyawan dirumahkan dan di-PHK mencapai 2.206 orang (Solo Pos, 2020) Hal ini menyebabkan masyarakat tidak memiliki pendapatan. Upaya pemulihan ekonomi masyarakat adalah dengan menerapkan new normal di beberapa wilayah di Kabupaten Wonogiri, salah satunya di Kecamatan Selogir. Desa Pare merupakan salahsatu desa di Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri yang memiliki populasi ternak sapi potong cukup tinggi. Upaya pengembangan usaha sapi potong di desa tersebut dengan membentuk KTT Tani Rejo dan KTT. Sumber Harapan. Kendala yang dihadapi peternak di KTT Tani Rejo dan KTT Sumber Harapan adalah dampak pandemi Covid-19 menyebabkan pendapatan peternak rendah akibat permintaan daging sapi/ternak sapi menurun, sehingga diperlukan alternatif usaha lain untuk meningkatkan pendapatan, pupuk yang digunakan oleh peternak kurang efisien dalam memupuk tanaman sehingga hasilnya kurang optimal, sebagian peternak yang tergabung dalam KTT belum memanfaatkan limbah urine secara optimal untuk diolah menjadi pupuk organik cair sehingga hasilnya kurang optimal, terjadi pencemaran lingkungan akibat pengelolaan limbah yang kurang optimal sehingga mempengaruhi kesehatan ternak sapi dan peternak sehingga produktivitas ternak rendah sehingga diperlukan instalasi penampung limbah kotoran ternak agar tidak mencemari lingkungan sekitar dan mengganggu produktivitas ternak.

Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan peternak melalui aplikasi pelatihan teknologi produksi pupuk organik granule dan pupuk cair sehingga dapat meningkatkan pendapatan peternak. Metode kegiatan ini adalah melalui Focus Group Discussion (FGD), penyuluhan, pelatihan pelatihan teknologi produksi pupuk organik granule dan pupuk cair serta demplot pupuk organik granule dan pupuk cair. Bahan-bahan yang digunakan  dalam  proses  pembuatan  pupuk  organic  granul  antara  lain  kotoran  ternak,  urea, stardec, dan kapur pertanian. Bahan-bahan proses pembuatan pupuk organic cair antara lain urine, empon-empon (lengkuas, temu ireng, jahe, kencur, kunir, sambiloto, bawang putih, dlingo dan bengle), tetes dan   EM4. Hasil kegiatan pengabdian ini adalah terjadi peningkatan pengetahuan peternak setelah mengikuti penyuluhan dan pelatihan pembuatan pupuk organic granule dan pupuk cair dan tersedianya mesin granulator di KTT. Sumber Harapan dan KTT. Tani Rejo untuk proses pembuatan pupuk organik granule. Luaran dari kegiatan dari pengabdian ini adalah dihasilkan teknologi tepat guna mesin granulator serta draft jurnal Agrihealth P4GKM LPPM UNS serta peningkatan pengetahuan dan ketrampilan peternak anggota KTT Tani Rejo dan KTT Sumber Harapan serta diterbitkan di media massa/repository P4GKM UNS.

serah terima mesin new granulator