Kegiatan pemberdayaan pengrajin tatah sungging di Desa Sonorejo, Kecamatan Sukoharjo, Kab. Sukoharjo merupakan bagian dari Penelitian Unggulan Terapan UNS yang bekerjasama dengan pusat studi Puslitdesbangda. Tim pelaksana kegiatan ini adalah drh. Endang Tri Rahayu, MP., Prof. Dr. Ir. Endang Siti Rahayu, MS., Sutrisno Hadi Purnomo, SPt., MSi., PhD dengan dibantu Shanti Emawati, SPt., MP dan Ayu Intan Sari, SPt., MSc.
Kabupaten Sukoharjo merupakan wilayah yang memiliki potensi pada bidang kerajinan tatah sungging kulit dilihat dari masyarakat yang memiliki keahlian/ke trampilan seni tatah sungging serta permintaan yang tinggi, sehingga menunjukkan bahwa kerajinan tatah sungging kulit tersebut memiliki prospek cerah untuk dikembangkan. Oleh karena itu diperlukan suatu upaya pemberdayaan pengrajin melalui brand strategy kerajinan tatah sungging berbasis local cultural heritage di Kabupaten Sukoharjo. Tujuan jangka panjang kegiatan ini adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan kerajinan tatah sungging kulit menuju ekonomi kreatif. Target khusus kegiatan ini adalah publikasi jurnal ilmiah internasional dan perumusan model pemberdayaan melalui brand strategy berbasis kerajinan tatah sungging kulit di Kabupaten Sukoharjo. Manfaat kegiatan ini bagi pemangku kepentingan/stakeholders adalah dapat merancang dan melakukan evaluasi pelaksanaan program pemberdayaan pengrajin melalui brand strategy sebagai strategi pengembangan industry kreatif secara berkelanjutan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara studi pustaka, observasi, survai dengan metode wawancara dan FGD. Desain penelitian menggunakan penelitian penjelasan (Explanatory research). Data dianalisis dengan : analisis deskriptif dan analisis Matriks House Of Quality (HOQ) dan Analisis Prospektif. Skala penilaian kriteria pada penelitian ini adalah Identifikasi dan Rating Customer dan Engineering Requirement dengan metode perbandingan berpasangan serta Penilaian Customer dan Engineering Competitive Assesment. Hasil penelitan menunjukkan bahwa berdasarkan analisis House of Quality menunjukkan bahwa persyaratan teknis menjadi prioritas dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Berdasarkan matriks House of Quality, persyaratan teknis dengan bobot absolut dan bobot relatif terbesar adalah bahan baku. Hal tersebut menunjukkan bahwa bahan baku menjadi prioritas utama persyaratan teknis yang dapat dilakukan dan difokuskan dalam upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan.Peningkatan kualitas Tatah Sungging dengan metode Quality Function Deployment (QFD) dapat dilakukan dengan melakukan perbaikankualita sesuai dengan keinginan pelanggan. Kesimpulan kegiatan ini bahwa atribut kebutuhan dan keinginan pelanggan Tatah Sungging ada 17 yaitu jenis kulit, warna dasar kulit, ketebalan kulit, variasi produk, kedalaman pahatan, warna produk, desain (motif), harga produk, kehalusan pengerjaan, kerapian produk, kekuatan produk, ketersediaan produk, bahan kemasan produk, merek, kemudahan aksesbilitas, keramahan dan kesopanan pelayanan serta kecepatan pelayanan, sedangkan persyaratan teknis Tatah Sungging meliputi 7 yaitu bahan baku, pengolahan bahan baku, pahatan, pewarnaan, pengemasan, pemasaran dan pelayanan. Dari kegiatan ini disarankan adanya perbaikan pada pengrajin Tatah Sungging yaitu memfokuskan perhatian pada atribut kebutuhan dan keinginan pelanggan dengan prioritas utama yaitu variasi produk dan perlu memfokuskan perhatian pada persyaratan teknis utama yaitu bahan baku.